Walaupun ada sejumlah pendapat yang berbeda mengenai jumlah pasti ATP yang diproduksi, konsensus pendapat antara para ahli biokimia adalah 36 ATP. Glikolisis saja menghasilkan empat ATP, tetapi dua ATP digunakan dalam langkah-langkah fosforilasi awal, sehingga jumlah nettonya adalah dua. NAD yang tereduksi dalam pembentukan asam 1,3-difosfogliserat akan menghasilkan tiga ATP, atau total enam ATP, sebab satu molekul glukosa akan menghasilkan 2 molekul asam 1,3-difosfogliserat. Akan tetapi untuk membawa molekul-molekul NADH ke dalam mitokondria, di mana molekul-molekul itu akan bergabung dengan rantai transfer elektron, satu molekul ATP digunakan bagi masing-masing dari dua molekul NADH yang ditranspor, sehingga hasil netto dari glikolisis dalam kondisi aerobik adalah enam ATP [(4-2)+(6-2)]. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat menghasilkan NADH di dalam mitokondria; dengan demikian dihasilkan enam ATP lagi (dua asam piruvat dihasilkan dari masing-masing molekul glukosa). Akhirnya pembentukan 12 ATP bagi masing-masing siklus krebs berarti satu molekul glukosa akan menghasilkan 24 ATP, dengan jumlah keseluruhan 36 ATP (6+6+24). Dengan demikian tersedianya mekanisme-mekanisme aerobik bagi degradasi karbohidrat seperti glukosa meningkatkan jumlah energi sebesar 18 kali. Akan tetapi organisme semacam bakteri tetanus tetap hidup saat ini meskipun metabolismenya terbatas pada mode anaerobik yang relatif tidak efisien. Dalam tubuh manusia penyediaan energi dalam jumlah besar secara mendadak dapat dilakukan oleh glikolisis saja. Hal tersebut terjadi ketika otot memerlukan energi yang melebihi kapasitas aliran darah untuk membawa oksigen yang cukup bagi reaksi-reaksi di jalur-jalur aerobik. Dalam kondisi-kondisi tersebut, asam laktat akan terakumulasi sebagai "utang oksigen", yang akan dibayar ketika kondisi-kondisi kembali normal saat asam laktat dapat direkonversi menjadi asam piruvat, yang akan memasuki jalur-jalur aerobik yang biasa.
0 komentar:
Posting Komentar