google3394c6c8fadba720.html KUNCUP BIO
SELAMAT DATANG DI TAUFIK ARDIYANTO'S BLOG

DESKRIPSI PENDIDIKAN SAAT SMA (slide)

SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono adalah salah satu sekolah yang terletak di Lampung Timur

DESKRIPSI PERGURUAN TINGGI YANG DITEMPUH (DIJALANI)

Universitas Lampung (Unila) adalah salah satu perguruan tinggi di propinsi Lampung

DESKRIPSI PRIBADI

Taufik Ardiyanto adalah seorang pemuda yang dilahirkan tahun 1992 di kampung kecil Sribhawono

DESKRIPSI MENGENAI ISI BLOG INI

Blog ini memuat tentang informasi seputar pendidikan terutama yang menyangkut Biologi

DESKRIPSI MENGENAI HOBI DAN MINAT

Suka membaca, menulis dan bereksperimen adalah hobiku dan akan selalu auk kembangkan demi meraih cita-cita gemilang.

Senin, 09 Mei 2011

Struktur dan Pembagian Kromosom


Struktur Kromosom

Kromosom memiliki struktur sebagai berikut.

a. Sentromer

Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan daerah penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan tetap. Daerah ini disebut juga kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong (spindle fober). Elemen-elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari mitosis. Pembelahan sentromer ini akan memulai gerakan kromatid pada masa anafase. 
b. Lengan

Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung kromosom dan gen. Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga beberapa yang hanya berjumlah satu. Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di dalamnya terdapat matriks yang berisi cairan bening yang mengisi seluruh bagian lengan. Cairan ini mengandung benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema. Bagian kromonema yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang berfungsi untuk membawa sifat keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen. Pada bagian ujung kromosom terdapat suatu tambahan yang disebut satelit.

   
Pembagian Kromosom

Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

a. Telosentrik

Telosentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu memiliki lengan hanya satu, memiliki bentuk seperti batang, dan letak sentromernya berada di ujung.

b. Metasentrik

Metasentrik ini memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang sama panjang, dan letak sentromer berada di tengah memiliki bentuk seperti huruf V.

c. Akrosentrik

Akrosentrik memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai dua lengan yang tidak sama panjang, letak sentromernya dekat ujung, dan memiliki bentuk seperti huruf J.

d. Submetasentrik

Kedua lengan hampir sama panjang, letak sentromer hampir di tengah, memiliki bentuk seperti huruf L.

Sel tubuh kromosom selalu berada dalam keadaan berpasang-pasangan. Kromosom yang berpasangan dengan memiliki bentuk, ukuran dan komposisi sama disebut kromosom homolog. Hal ini dapat dijumpai pada sel tubuh lalat buah yang memiliki 4 macam kromosom homolog, sedangkan manusia mempunyai 23 macam kromosom homolog.


Perangkat kromosom disebut genom, pada sel tubuh terdapat sepasang kromosom yang disebut diploid (2n), sedangkan pada sel gamet hanya terdapat satu pasang kromosom saja yang disebut dengan haploid (n). Seseorang yang mengalami penyakit kanker maka set kromosomnya lebih dari dua, kemungkinan terjadi triploid, tetraploid, dan poliploid.

Selasa, 03 Mei 2011

Sel Prokariotik

Yang termasuk di dalam sel-sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang hijau-biru atau Cyanobacteria. Sel-sel ganggang hijau-biru umumnya lebih besar dari sel-sel bakteri. Di samping itu sel-sel ganggang melakukan fotosintesis dengan klorofil a, yang tidak dijumpai pada sel-sel bakteri. Sel-sel prokariotik dikelilingi oleh dinding sel, yang biasanya bukan selulosa, dan oleh karenanya secara kimia berbeda dengan dinding sel tumbuhan tingkat tinggi. Tebalnya dinding sel berkisar antara 10-20 nm, dan kadang-kadang diselaputi oleh kapsul sejenis jelly yang relatif tebal atau berupa lendir dari bahan protein. Pada bagian dalam dinding sel terdapat membran plasma atau plasmalemma. Pada bagian tertentu dari membran plasma ini terjadi suatu lekukan kearah sitosol  ( infolding ) membentuk suatu bangunan/struktur yang disebut mesosom atau khondrioid, setara mitokondria pada sel-sel eukariotik.

Membran plasma sel prokariotik juga membentuk lipatan-lipatan ke arah sitosol. Strukturnya seperti lembaran-lembaran halus, di sepanjang permukaan membran bagian dalam, disebut lamella sitomembran. Lamella sitomembran mengandung pigmen fotosintetik. Adanya pigmen fotosintetik ini lamalla sitomembran juga disebut khromatofor. Pada bakteri ungu Rhodopseudomonas sp., membran fotosintetik tidak berbentuk seperti saluran-saluran halus, tetapi berbentuk bangunan seperti kantong-kantong (sacklike). Struktur sacklike terbentuk dari hasil invaginasi (pelekukan) membran plasma ke arah sitosol.
Di bagian dalam dari membran plasma terdapat sitoplasma, ribosom dan nukleoid. Sitoplasma dapat mengandung vakuola, vesikel (vakuola kecil) dan menyimpan cadangan makanan atau gula kompleks dan bahan-bahan organik. Pada beberapa ganggang hijau biru tertentu, vakuola berisi gas nitrogen. Ribosom terdapat bebas dalam sitoplasma dan tempat terjadinya sintesis protein. Dengan mikroskop elektron dapat ditunjukkan adanya daerah inti yang jernih yang dinamakan nukleoid. Disini terdapat kromosom yang dibentuk dari molekul DNA satu untai yang sirkuler. DNA ini panjangnya 1 mm, mengandung informasi genetik.

Sel prokariotik terkecil yang hidup bebas adalah Mikoplasma atau sering disebut dengan PPLO (Pleuropneumonia Like Organism). Organisme ini dapat menimbulkan penyakit pada hewan dan manusia serta dapat dibiakkan seperti bakteri lain. Ukuran diameternya berkisar antara 0,25 µm – 0,1µm, atau sama besarnya dengan ukuran virus yang terbesar. Jika dilihat dengan mikroskop elektron, maka dari luar ke arah dalam akan tampak selaput plasma, komplemen genetik yang berupa benang spiral rangkap dari DNA sirkular dan sejumlah ribosom. PPLO ini menarik untuk dipelajari karena ukurannya 1000 kali lebih kecil dari rata-rata ukuran bakteri dan sejuta kali lebih kecil dari ukuran rata-rata sel eukariotik.

Minggu, 17 April 2011

Apa Itu “Peredaran Getah Bening (Limfa)” ?


Limfa disebut juga getah bening, merupakan cairan tubuh yang tak kalah penting dari darah. Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan yang disebabkan karena adanya kandungan lemak dari usus. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel darah, maka pada limfa hanya terdapat satu macam sel darah, yaitu limfosit, yang merupakan bagian dari sel darah putih. Limfosit inilah yang akan menyusun sistem imunitas pada tubuh, karena dapat menghasilkan antibodi.


 

Cairan limfa juga memiliki kandungan protein seperti pada plasma darah, namun pada limfa ini kandungan proteinnya lebih sedikit dan mengandung lemak yang dihasilkan oleh usus.


 

Perbedaan lain juga terlihat pada pembuluh limfa. Berbeda dengan pembuluh darah, pembuluh limfa ini memiliki katup yang lebih banyak dengan struktur seperti vena kecil dan bercabang-cabang halus dengan bagian ujung terbuka. Dari bagian yang terbuka inilah cairan jaringan tubuh dapat masuk ke dalam pembuluh limfa.


 

Pembuluh limfa mempunyai fungsi seperti berikut.

1. Mengangkut cairan dan protein dari jaringan tubuh ke dalam darah.

2. Menghancurkan kuman penyakit.

3. Menghasilkan zat antibodi.

4. Mengangkut emulsi lemak dari usus ke dalam darah.


Pembuluh limfa utama dalam tubuh terdiri atas bagian-bagian berikut.

  1. Duktus Limfatikus Dekstr (Pembuluh Limfa Kanan)
Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan. Pembuluh limfe kanan merupakan tempat muara dari semua cairan limfe yang berasal dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan.


 

  1. Duktus Toraksikus (Pembuluh Limfa Dada)
Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri. Pembuluh ini merupakan tempat muara pembuluh lemak dari usus. Pembuluh limfe ini juga mengumpulkan cairan limfe yang berasal dari bagian lain selain yang disebutkan di atas.


 

Peredaran limfe dimulai dari seluruh tubuh dan berakhir di pembuluh balik. Pada tempat-tempat pertemuan pembuluh limfe terdapat kelenjar limfa. Kelenjar ini menghasilkan zat antibodi yang disebut limfosit, berfungsi untuk membasmi bibit penyakit. Kelenjar limfa yang terdapat dalam tubuh manusia, antara lain terdapat pada ketiak, leher, paha, lipatan siku, tonsil, amandel, adenoid.