google3394c6c8fadba720.html KUNCUP BIO
SELAMAT DATANG DI TAUFIK ARDIYANTO'S BLOG

DESKRIPSI PENDIDIKAN SAAT SMA (slide)

SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono adalah salah satu sekolah yang terletak di Lampung Timur

DESKRIPSI PERGURUAN TINGGI YANG DITEMPUH (DIJALANI)

Universitas Lampung (Unila) adalah salah satu perguruan tinggi di propinsi Lampung

DESKRIPSI PRIBADI

Taufik Ardiyanto adalah seorang pemuda yang dilahirkan tahun 1992 di kampung kecil Sribhawono

DESKRIPSI MENGENAI ISI BLOG INI

Blog ini memuat tentang informasi seputar pendidikan terutama yang menyangkut Biologi

DESKRIPSI MENGENAI HOBI DAN MINAT

Suka membaca, menulis dan bereksperimen adalah hobiku dan akan selalu auk kembangkan demi meraih cita-cita gemilang.

Minggu, 30 Januari 2011

Ciri Umum Nukleus

Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik. Nukleus ini umumnya merupakan organel yang paling mencolok  dalam sel eukariotik, rata-rata berdiameter 5µm. Nukleus dilindungi oleh selubung nukleus yang melingkupi nukleus dan memisahkan isinya dari sitoplasma.

Selubung nukleus merupakan membran ganda. Kedua membran ini masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein terkait dipisahkan oleh ruangan sekitar 20-40 nm. Selubung ini dilindungi oleh beberapa pori yang berdiameter sekitar 100 nm.pada bibir setiap pori, membran dalam dan membran luar selubung nukleus menyatu. Suatu struktur protein yang rumit yang disebut kompleks pori melapisi setiap pori dan mengatur keluar masuknya makromolekul dan partikel besar tertentu. Kecuali di pori, sisi dalam selubung ini dilapisi oleh lamina nukleus, susunan mirip jaring yang terdiri dari filament protein yang mempertahankan bentuk nikleus. Terdapat juga banyak bukti tentang adanya matriks nukleus, suatu kerangka serat yang membentang di seluruh bagian dalam nukleus.

Nukleus pertama kali diidentifikasi oleh Robert Brown pada tahun 1931. Selanjutnya banyak penelitian-penelitian yang dilakukan untuk meneliti nukleus. Pada tahun 1910 Koosel meneliti komposisi kimianya, pada tahun 1942 R. Fulgen dan H. Rossenbeak menemukan cara mengetes DNA, J.D. watson dan Crick menemukan struktur DNA pada tahun 1953, tahun 1957 A.R. todd menemukan adanya nukleotida pada nukleus.

Nukleus pada umumnya terletak di tengah sel. Nukleus ini tidak dapat bergerak bebas karena terperangkap di dalam jaring-jaring yang terbuat dari filament intermedia dan mikrofilament. Sel dengan nukleus tunggal ditemukan pada sel hewan dan tumbuhan, sedangkan sel dengan jumlah nukleus lebih dari satu ditemukan pada Paramecium. Pada hewan ini ditemukan dua nukleus yaitu makro dan mikro nukleus. Sel dengan jumlah nukleus lebih dari dua atau banyak dijumpai pada otot sekelet sel hewan dan pada tumbuhan misalnya pada ganggang Vaucheria.

Bentuk nukleus umumnya ekivalen dengan bentuk sel. Bila sel berbentuk bulat atau kubus maka bentuk nukleus juga akan bulat. Jika sel berbentuk silindris atau prisma, maka nukleus akan berbentuk lonjong. Sedangkan jika bentuk selnya pipih, maka nukleusnya berbentuk cakram. Pada sel leukosit  dan infusoria bentuk nukleus tidak beraturan. Sedangkan ukuran nukleus tergantung pada volume sel, jumlah DNA, dan protein, serta berkaitan dengan perkembangan metabolisme sel.

Sumber: Pramudiyanti.2008.Bahan Ajar Mata Kuliah Biologi Sel.bandar Lampung: Universitas Lampung.

Jumat, 14 Januari 2011

Mamalia Kecil Lebih Aktif Daripada Mamalia Besar, Mengapa?


Diantara semua organisme, ada kecenderungan perbandingan terbalik antara laju metabolik spesifik dengan ukuran tubuh.laju metabolik spesifik spesifik adalah aktivitas metabolik per massa unit organisme hidup. Hal tersebut tampak jelas pada mamalia-mamalia kecil, yang memiliki detak jantung, konsumsi oksigen spesifik, laju pernapasan, dan lain-lain yang luar biasa tinggi. Pada kenyataannya, ada batasan ukuran terkecil bagi mamalia, sebab organisme yang terlalu kecil takkan sanggup menyediakan cukup makanan dan oksigen untuk menjaga keberlangsungan aktivitas metaboliknya yang intensif. Seekor shrew (-3,5-5 cm atau 1,4-2 inci) harus makan makanan seberat tubuhnya sendiri dalam waktu kurang dari 24 jam hanya untuk bertahan hidup.


Hubungan berbanding terbalik antara ukuran dan laju metabolik terkait dengan kecenderungan bahwa struktur apapun akan mengalami peningkatan volume atau berat yang jauh lebih cepat daripada peningkatan luas permukaan, jika ukuran keseluruhannya membesar. Sebagai contoh dalam matematika kita mempelajari bahwa volume sebuah bola sebanding dengan pangkat tiga jari-jarinya, sementara luas permukaannya sebanding dengan pangkat dua jari-jarinya. Dengan demikian tubuh yang berukuran lebih kecil memiliki luas permukaan yang relatif lebih besar daripada tubuh yang berukuran lebih besar. Karena panas hilang melalui permukaan dan banyak pertukaran zat penting lainnya antara organisme dan lingkungannya terjadi di permukaan, jelaslah bahwa organisme yang lebih kecil harus bekerja lebih berat untuk menjaga temperatur yang konstan dan kondisi-kondisi kesetimbangan lainnya daripada organisme yang berukuran lebih besar. Dulu sekali, Rubner mengajukan hukum luas permukaan untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan yang terkait dengan ukuran tubuh itu. Sekarang kita mengetahui bahwa situasinya jauh lebih kompleks, sebab laju metabolik spesifik tak sekadar fungsi dari rasio permukaan volume. Fakta bahwa organisme-organisme yang lebih besar memiliki jaringan-jaringan penyokong yang kurang aktif dalam jumlah yang lebih besar juga berperan dalam menurunkan intensitas metabolik dari organisme-organisme tersebut.
 

TEKNOLOGI KERJA BANGKU PADA PEMBUATAN BAUT DAN MUR

BAB I
PENDAHULUAN

PENGANTAR
 Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai olehseseorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku penekanan pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukandi bangku kerja. Praktik kerja bangku melatih mahasiswa agar mampumenggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yangditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan pekerjaandengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku.

    Pekerjaan kerja bangku meliputi menggambar, mengikir,mengebor,mengetap. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mahasiswa dituntutselalu mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya guna membentuk keterampilan yang berkualitas, professional, dan berwawasan luas.

    Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai olehseseorang dalam mengerjakan kerja bangku didalam dunia teknik  permesinan sebagai dasar untuk materi teknik pemesinan pada tingkatselanjutnya. Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksigeometris yang sesuai dengan perintah kerja.Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi :tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanyamenitik beratkan pada pencaapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya.Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yangmeliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin ± mesin produksi.

BAB II
LANDASAN TEORI

Baut  dan mur merupakan  alat  pengikat  yang sangat  penting  dalam mencegah kecelakaan atau kerusakan pada mesin. Pada setiap alat dan mesin yangdibuat dengan cara mengkombinasikan beberapa bagian (komponen), perananbaut dan mur sangat dibutuhkan untuk menyatukan konponen-komponen tersebut.Baut dan mur terbagi dalam beberapa macam sesuai dengan kegunaanya masing-masing. Baut dapat digolongkan menurut bentu kepalanya yaitu segi enam, soketsegienam, dan kepala persegi. Baut dan mur dapat dibagi sebagai berikut:Baut penjepit dapat terbentuk :
Baut tembus, untuk menjepit dua bagian melalui lubang tembus, dimanajepitan diketatkan dengan mur.
Baut tap, untuk menjepit dua bagian, dimana jepitan diketatkan denganulir yang ditapkan pada salah satu bagian
Baut tanam, merupakan baut tanpa kepala dan diberi ulir pada keduaujungnya. Untuk dapat menjepit dua bagian, baut tanam pada salah satubagian yang mrmpunyai lubang berulir, dan jepitan diketatkan dengansebuah mur.


BAB III
PEMBAHASAN

DESKRIPSI PRODUK

Ukuran

Baut dan mur yang dibuat dengan ukuran :

 Mur
Panjang : 4,5 cm
Tebal : 10 mm
Diameter : 9,5 mm

Baut
Panjang : 100 mm
 Diameter : 9,8 mm

 METODE PEMBUATAN
 Alat dan Bahan

 Alat yang digunakan adalah:

Gergaji tangan
Gergaji Tangan adalah alat yang digunakan untuk memeotong bendakerja. Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras,sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah gigi per inchi

 Gergaji mesin
Gergaji mesin dapat dipakai untuk memotong logam batangan, baja profil,lembaran logam dan lain-lain yang terlalu tebal untuk digunting.

 Kikir
Fungsi utama dari kikir diantaranya:
 Menghilangkan bekas tanda pola dan jepitan ragum pada benda kerja
 Membuat bentuk benda kerja sesuai pola yang dirancang
 Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja

 Membentuk siku bidang satu dengan bidang lainnyaBagian – bagian yang terdapat pada kikir :
1. Ujung gagang kikir(Tang)
2. Bagian pangkal yang tidak bergerigi (Heel)
3. Panjang kikir (Length)
4. Bagian permukaan yang kasar,penuh dengan gigi(Face)
5. Bagian sudut kikir (Edge)
6. Bagian ujung yang lain (Point)

Mesin bor
 Mesin adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien, sebagaipisau penyayat pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukurandiameter bermacam-macam. Mesin bor termasuk perkakas dengan gerak utamaberputar, fungsi pokok mesin ini ialah membentuk lubang pada benda kerjadengan mempergunakan bor sebagai alatnya.

Mesin bubut
Mesin bubut adalah suatu mesin yang biasa digunakan untuk pekerjaanpengolahan  logam  yang  kerja  utamanya  berputar.  Prinsip  kerjanya  adalahmenyayat benda yang kerja utamanya berputar degan pahat secara mendatar ataumelitang. Bentuk dan ukuran mesin ini bermacam-macam, yang berukuran kecildan bentuk sederhana pemasangannya di atas bangku, sedangkan yang berukuransedang danbesar dipasang dilantai dengan diikat menggunakan baut.

 Tap
 Alat pengetap berfungsi untuk membuat alur pada benda kerja, berfungsi untuk membuat ulir sekrup dalam. Untuk membuat ulir sekrup dalam, dengan tangandipakai tap ulir sekrup.

Snai
Sney untuk membuat ulir luar dengan bantuan tangan. Ulir luar biasa dibuat dengan tangan dengan sebuah mur yang didesain khusus,yang disebut pemotong ulir dan terbuat dari baja karbon atau baja sayat cepat.Pemotong ulir tersebut dijepit dengan bantuan rumah tap (stock) dan keduanya mempunyai bentuk yang bervariasi. Seperti juga tap, senai (pemotong ulir) diberialur untuk membetuk sisi penyayat dan ruang kotoran/serpihan logam.

Jangka sorong
 Jangka  sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Kegunaan jangka sorong adalah untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.

Siku-siku
Siku-siku adalah sebuah alat ukur yang terdiri dari badan dan daun siku, dimana badan lebih tebal dan lebih berat jika dibanding dengan daunnya, hal ini berfungsi untuk ketepatan dan kemantapan pegangan sewaktu digunakan. Fungsi siku-siku hampir sama dengan busur derajat yaitu untuk:
 a). Membuat garis sudut
 b). Memeriksa kemiringan atau kesikuan bagian suatu benda
c). Memeriksa kerataan permukaan benda.

Ragum
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar,artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja.Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya.Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragum/rahangnya dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat.

Bahan yang dibutuhkan:
Poros berdiameter 20 mm, panjang 25 cm

 Prosedur Pengerjaan
Menyiapkan benda kerja yang akan dipakai (besi poros)
Memotong bahan untuk membuat mur
Benda kerja dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Duabuah silinder untuk mur dengan ketebalan 10 mm.
Memotong bahan untuk membuat baut
Benda kerja dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Satubuah silinder untuk mur dengan panjang 100 mm.
Mengikir permukaan benda kerja sampai rata

Pengikiran Mur
Benda kerja hasil pemotongan yang ukurannya tidak sesuai dengan ukuranyang telah ditetapkan, maka dihaluskan dengan kikir sampai sesuai denganketebalan yang diinginkan, yaitu 10 mm.

 Pengikiran Baut
Benda kerja hasil pemotongan yang ukurannya tidak sesuai dengan ukuranyang telah ditetapkan, maka dihaluskan dengan kikir sampai sesuai denganpanjang yang diinginkan, yaitu 100 mm

 Membuat pola dengan ukuran seperti pada gambar

Membuat mur:
 Membentuk bahan menjadi segi enam dengan cara dikikir.
Setelah mencapai ukuran yang ditentukan, benda kerja ditempel kertas ukuran segi enam yang sudah dipersiapkan, kertas yang sudah digunting ditempel pada kedua ujung silinder. Jepit benda oleh ragum lalu dikikir pada setiap sisi darisilinder tersebut dengan mengikuti alur pada kertas yang berbentuk segi enam. Kikir terus sampai berbentuk segi enam. Pada saat pengikiran lakukan dengan sangat hati – hati, usahakan pada saat pengikiran antara sisi yang satu dengan sisi yang lain sama luas permukaannya.
Membuat tanda pada benda kerja yang akan dilubangi(mur), biasanya dengan menggunakan punch.
Memilih jenis mata bor yang akan digunakan
Memasang  mata  bor  pada  mesin  bor  denmengencangkannya dengan bantuan kunci gear

Membor dengan perlahan-lahan dan jangan dipaksakan karena akan merusak mata bor.
Setelah benda kerja sesuai dengan bentuk yang diinginkan, maka bendakerja diletakan pada mesin bubut untuk dilakukan pengeboran pada benda kerja.Benda kerja (mur) di bor dengan bor ukuran 9,5 mm, mur di bor sampai tembuske sisi sebelahnya.
Selama proses membor sekali-kali dilakukan pemberian pendingin (cooler) pada mata bor untuk menjaga supaya mata bor tidak cepat rusak
Lakukan proses pengeboran dengan hati-hati dan utamakan keselamatan kerja.
Mur yang telah dibor, diambil dan dipindahkan ke ragum untuk ditap dengan ukuran tap 9,5 mm. Posisi pada saatpeletakan pada ragum di usahakan vertikal dengan lubang yang akan ditap, padasaat melakukan pengencangan benda kerja diragum jangan  terlalu kencang, halini dapat mengakibatkan kerusakan benda kerja. Lakukan pengetapan secarabertahap agar hasil akhir yang diperoleh baik. Pengetapan dilakukan terus sampaitembus pada satu sisinya.

 Membuat baut:
Membubut bagian yang akan disnai sesuai ukuran pada gambar.
Benda kerja hasil pemotongan dibubut dengan menggunakan mesin bubutsampai mencapai diameter 9,8 mm. Pembubutan dilakukan secara bertahap agar benda kerja tidak mengalami kerusakan (patah) dan juga tidak merusak matapisau bubut. Pada proses ini dibutuhkan air pendingin (cooler ) agar suhu bendakerja dan mata pisau tidak terlalu tinggi. Bubut sampai batas ukuran diameter 9,8cm dengan batasan panjang yang dibubut yaitu 8,5 cm.

Membentuk kepala baut menjadi segi enam dengan cara dikikir
Setelah mencapai ukuran yang ditentukan, kepala baut ditempel kertasukuran segi enam yang sudah dipersiapkan. Jepit benda oleh ragum lalu dikikir pada setiap sisi dari silinder kepala baut tersebut dengan mengikuti alur padakertas yang berbentuk segi enam. Kikir terus sampai berbentuk segi enam. Padasaat pengikiran lakukan dengan sangat hati – hati, usahakan pada saat pengikiranantara sisi yang satu dengan sisi yang lain sama luas permukaannya.

Menyenai ulir luar pada porosd. Selama proses senai harus selalu diberi pelumas. Benda kerja dijepit dengan ragum. Jikasudah diatur posisinya maka ujung benda kerja (yang permukaan yang dibubut) disnai (di buat alur) sampai panjang 4,5 cm. Lakukan penyenaian secara bertahap.

 Proses finishing: membersihkan dan mengikir bagian permukaan yang masih tajam.
Pemberian pelumas pada mur dan baut agar tidak mudah berkarat.

BAB IV
PENUTUP

Pekerjaan membubut merupakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitiandan kesabaran. Ketelitian dan kesabaran dibutuhkan agar hasil akhir sesuaidengan ukuran yang telah ditentukan. Ketepatan ukuran sangat diperhatikan agar sesuai dengan standar yang berlaku secara umum. Pada pembuatan mur dan baut dibutuhkan kesabaran dan ketelitian. Salain itu penguasaan alat-alat dan mesin pembuatannya sangat diperlukan agar tidak terjadi kekeliruan dalam proses pembuatannya sehingga memberikan hasil yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Sodjana, Abo. R. Suasdik. 1978. Petunjuk Kerja. Bangku. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Modul Praktikum Perbengkelan.2008.Fakutas Teknologi IndustriPertanian. Universitas Padjadjaran
L.George.Harun.A.R.1983.Teori  dan  Praktek KerjaLogam.Erlangga
Modul  Praktikum  Perbengkelan.Fakultas  Teknologi IndustriPertanian;TMIP.2008. Universitas Padjadjaran
http://www.docstoc.com/docs/20978986/Bab-V-Proses-Produksi-lar-manehpmd/
http://okeita-oke.blogspot.com/2009/12/elemen-mesin.html
http://marine-notes.blogspot.com/2009/11/macam-macam-ulir_1046.html
http://www.steelindonesia.com/article/08-Galvanizing- ThreadedParts.htm