google3394c6c8fadba720.html Tinjauan Pustaka Mikrofungi ~ KUNCUP BIO
SELAMAT DATANG DI TAUFIK ARDIYANTO'S BLOG

Senin, 21 November 2011

Tinjauan Pustaka Mikrofungi

Fungi merupakan makhluk ekuaryotik yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak mampu mengadakan fotosintesis. Berbeda dengan binantang,sel jamur mempunyai dinding dan bersifat non motil,reproduksi aseksualnya dengan spora. Jamur memegang peran penting bagi kehidupan manusia karena dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia.hewan maupun tumbuhan,merusak bahan makanan dan proseslain yang merugikan. Namun banyak pula kegunaan jamur bagi manusia ,misalnya ada yang dapat di makan ,dapat menghasilkan proses yang berguna misalnya khamir untuk industry fermentasi ,jamur untuk industry antibiotika dan seterusnya.
Jamur memperoleh bahan organik untuk respirasinya dari sisa makhluk mati (saprofit) ,atau menyerap dari jaringan yang masih hidup (parasit).Bentuk parasit yang menyebabkan penyakit dinamakan pathogen .Atas dasar kemampuannya menggunakan substrat ,jamur terbagi menjadi obligat,saprofit obligat parasit fakulatif atau saprofit fakulatif (mampu menyerap bahan organic dari makhluk hidup atau sisa yang mati).
Klasifikasi jamur di bagi menjadi tiga divisi yaitu Myxomycota (jamur lendir),anggotanya tidak mempunyai dinding sel jelas dan memperoleh zat hara dengan cara melarutkan,Oomycota mempunyai dinding sel terdiri dari selulose atau kitin.Reproduksi aseksual pada Oomycota dengan membentuk spora ,sedang pada Eumycota dengan membentuk konidia. Spora dibentuk dalam sel khusus yang disebut sporangia,sedang konidia di bentuk dari sel ujung filament yang membulat kemudian memisahkan diri.
Divisi Myxomycota ,sifatnya menunjukan gabungan antar sel tumbuhan dan sel hewan serta organisasi selnya antara sel tunggal dan multiselular. Dibagi menjadi dua kelompok ,yaitu jamur lendir aselular dan jamur lendir selular.
Divisi Oomycota ,thalus vegetative jamur ini berbentuk hifa,tersusun oleh benang-benang filament. Masa hifa ini akan membentuk miselium.Pembelahan inti berlangsung secara mitosis,diikuti segera oleh pembelahan sel.Hifa ini umunya tidak mempunyai dinding pemisah melintang (septa) ,sehingga membentuk sel multinuclear dan plasma sel bersambungan.Hifa semacam ini disebut coenocytic (konositik) ,dank arena tidak ada dinding melintang atau septa disebut pula nonseptate,sedang bila terdapat sekat filament itu disebut septate.
Hifa tumbuh hanya di bagian ujung.Dinding sel ujung lemah dan dapat membentang karena tekanan turgor,semakin jauh dari ujung dindingnya semakin tebal dan lebih sulit merenggang .Percabangan dibentuk mulai dari tonjolan dinding sel yang masih lunak. Cabang hifa bersifat sama dengan induknya dan tumbuh anyam-menganyam,arah tumbuh hifa mengikuti khemotropi,yaitu mengarah ke sumber zat hara organic,misalnya gula,asam amino,air dan mineral.
hifa jamur

Miselium vegetatife melakukan segala kegiatan metabolism,seperti penyerapan ,pelarutan, respirasi dan sekskresi,tetapi tidak mampu mengadakan fotosintesis karena fungi harus memperoleh bahan organic dari substrat,kalau substrat itu dalam keadaan tidak larut maka harus dijadikan larut dengan enzim yang disekresi oleh hifa itu.Ada jamur yang mempunyai hifa khusus sebagai penyerap (haustoria) yang mampu masuk sel-sel hidup dan menyerap zat organic dari sel itu.
Karena fungsi utama miselium sebagai penyerap makanan ,maka umumnya di jumpai di dekat makanan ,atau tumbuh di dalam tubuh hidup. Miselium kebanyakan jamur tidak tahan kekeringan ,sehingga jarang yang hidup di atmosfer bebas kecuali bila kelembabannya tinggi.
Alat reproduksinya sangat menyerupai Algae .Pada beberapa fungi reproduksi dengan pembelahan sel atau fragmentasi. Sporangia menghasilkan spora motil maupun nonmotil.Baik isogami maupun heterogami dijumpai pada golongan ini. Selain alat vegetative ,alat reproduksi juga menentukan letak jamur dalam klasifikasinya umumnya jamur berbiak dengan spora yang jumlahnya banyak sekali . Spora dihasilkan oleh sporangium yang dapat terbentuk pada hifa khususnya yang tumbuh tegak ,atau pada hifa yang bercabang rapat . Pada jenis tertentu sporangium itu tenggelam dan berkecambah di air dangkal. Spora yang dihasilkan motil disebut zoospore . Hifa yang mendukung sporangia disebut sporangiofor.
Banyak anggota Oomycota bersifat patogen ,sebaga parasit pada hewan air atau saprofit biasa.Klasifikasi Oomycota belum jelas benar,karena masing-masing ahli mengajukan alasanya.Paling tidak ada dua bangsa yang penting yaitu Saprolegniales dan Peronosporales.
Kecuali pada khamir (yeast),anggota divisi ini semuanya membentuk miselium yang tersusun dari anyaman hifa. Dinding sel terdiri dari kitin dan reproduksi aseksual dengan konidia. Berdasarkan adanya septa (penyakat sel ) divisi ini dibagi menjadi subdivisi Zygomycotina yang tidak bersekat dan daun lainnya bersekat. Yang bersekat ,sekatnya mempunyai lubang-lubang kecil yang memungkinkan plasma atau organela berpindah dari sel ke sel lainnya. Anggota divisi ini ada yang bersimbiosis membentuk asosiasi khusus yaitu lichens ( lumut kerak,sebenarnya nama ini salah karena bukan lumut) antara jamur dengan algae ,atau dengan akar tumbuhan tingkat tinggi yaitu mikoriza.
Jamur ini menghasilkan zygospora (sebagai hasil gabungan dua gamet) yang tahan lingkungan buruk. Golongan ini tidak mempunyai sel motil,semuanya menghasilkan sporangia yang letaknya diatas permukaan hifa yang membentuk miselium konositik.kebanyak bersifat saprofit.
Mula-mula miselium tumbuh didalam substrat yang mengandung berbagai zat organic,kemudian hifa di bentuk di permukaan sehingga permukaan substrat tertutup oleh hifa.Di antara hifa yang tumbuh di permukaan itu akan merunduk lagi membentuk stolon.
Reproduksi seksualnya dengan konjugasi.Dua ujung cabang hifa akan berdekatan karena pengaruh bahan kimia. Begitu bersentuhan ,dinding sel tempat persentuhan akan membengkak dan sedikit memanjang .Plasma kedua sel itu berfungsi membentuk zigot yang berkembang menjadi zygospora yang tahan keadaan kurang baik.
Anggota Ascomycotina berperan penting pada hidup manusia karena ada yang mampu mengadakan fermentasi yaitu khamir dan sebagain besar lainnya mampu merusak makanan dan yang di simpan. Sangat mudah tumbuh di atas substrat organic,misalnya roti atau keju. Contooh terkenal adalah Sacharomyces cerecisiae yang mampu membuat alkhohol dari gula. REproduksi aseksual berbagai bentuk spora atau konidia,reproduksi seksual dengan meiospora yang di sebut ascospora ,terbentuk di dalam sel ascus.Ascus selalu merupakan sel ujung dari suatu hifa. Hifa ini membentuk bangunan reprodukktif disebut askokarp. Askokarp ini tersusun oleh hifa vegetative dan ascus. Bangunan ini ada yang mikroskopik ,tetapi ada yang berdiameter sampai 15 cm. Ada tiga tipe askokarp yaitu:
1.Cleistothecium,berongga di tengah ,tetapi tertutup rapat.
2.Perithecium,berongga ,berbentuk botol dengan lubang sempit.
3.Apothecium,terbuka,seperti cawan.
Deretan ascus yang terdapat di ujung hifa membentuk lapisan fertile disebut hemenium sedang bagian steril disut parafisa (pudjoarinto,Agus,1994)

nutrisisnya (sumber karbon dan energy). Bila sumber nutrisi tersebut di peroleh dari bahan organic mati,maka fungi tersebut bersifat saprofit.Fungi saprofit mendekomposisi sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks dan menguraikan nyamenjadi zat yang lebih sederhana. Dalam hal ini ,fungi bersifat menguntungkan sebagai elemen daur ulang yang vital. Beberapa fungi juga bersifat menguntungkan karena merupakan bahan makanan ,misalnya nya cendawan (mushroom),dan beberapa fungi dapat bersimbiosis dengan akar tanaman tertentu yang membantu penyerpan air dan mineral tanah oleh akar.Simbiosis ini dikenal dengan nama mikoriza. Beberapa fungi dapat bersifat parasit dengan memperoleh senyawa organikdari organisme hidup. Dalam hal ini fungi bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit pada manusia ,hewan,maupun tumbuhan .

Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi.Ilmu ini mempelajari struktur sebagai dasar identifikasi fungi,mengeksplorasi  daur hidup fungi karena fungi diidentifikasi dari tahap seksual dari hidupnya,serta mempelajari kebutuhan nutrisi fungi . Pada fungi ada dua istilah ,yaitu kapang (mold) yang merupakan fungi yang berfilamen dan multiseluler dan khamir(yeast) yaitu bentuk fungi yang berupa sel tunggal dengan pembelahan sel melalaui pertunasan.

Khamir (yeast) merupakan fungi bersel satu (uniseluler),tidak berfilamen,berbentuk oval atau bulat ,tidak berflagela,dan berukuran lebih besar di banding sel bakteri,dengan lebar berkisar

5 - 30 mm. Pada kapang ,tubuh kapang (thalus) dibedakan menjadi dua bagian yaitu miselium dan spora. Miselium merupakan kumpulan beberapa filamenyang disebut hifa. Bagian dari hifa yang berfungsi untuk mendapatkan nutrisi disebut hifa vegetative.Sedangkan bagian hifa yang berfungsi sebagai alat reproduksi disebut hifa reproduktif atau hifa udara(aerial hypha) karena pemanjangan nya mencapai bagian atas permukaan media tempat fungi di tumbuhkan.Tiga macam morfologi hifa,yaitu:
1.Aseptat(coenocytic hypha),yaitu hifa yang tidak memilki dinding sekat (septa)
2.septa hifa(hifa bersekat) dengan sel-sel uninukleat.sept membagi hifa menjadi ruang-ruang yang berisi satu inti ,dan pada tiap sekat terdapat pori-pori yang memungkinkan untuk perpindahan inti dan sitoplasma dari satu ruang ke rusng lainnya.
3.Septa dengan ruang – ruang yang berisi lebih dari 1 inti (multinukleat)

Tipe hifa fungi
Fungi bereproduksi baik secara aseksual dengan pembelahan,pembentukan tunas atau spora,maupun secara seksual dengan peleburan inti dari kedua induknya. Pada pembelahan ,sel akan membagi diri membentuk dua sel yang sama besar, sadangkan pada pertunasan (budding),sel anak tumbuh dari penonjolan kecil pada sel induk. Khamir bereproduksi dengan pertunasan. Beberapa khamir menghasilkan tunas yang tidak dapat melepaskan diri sehingga membetuk sel-sel rantai pendek,disebut pseudohifa(Pratiwi,Sylvia T,2008)

Pustaka:
Pratiwi Sylvia T.2008.Mikrobiologi Farmasi.Jakarta:Erlangga (hal;38-43)
Pudjoarinto,Agus,dkk.1994.Botani.Jakarta:DEPDIKBUD (Hal:47-53)

1 komentar:

Posting Komentar