google3394c6c8fadba720.html Membran plasma bukan merupakan pembatas luar dari seluruh sel ~ KUNCUP BIO
SELAMAT DATANG DI TAUFIK ARDIYANTO'S BLOG

Kamis, 11 Agustus 2011

Membran plasma bukan merupakan pembatas luar dari seluruh sel

Pada kebanyakan sel, membran plasma terbungkus dalam sebuah pembungkus ekstra dari materi tak hidup yang biasanya menyebabkan sel yang dikelilinginya menjadi lebih kaku. Walaupun tidak mempengaruhi permeabilitas, pembungkus yang kaku tersebut memberikan cukup perlindungan bagi sel di bawahnya, terutama dalam larutan-larutan encer dimana sel dapat menyerap air dan cenderung membengkak. Pembungkus tersebut dikenal sebagai dinding sel pada sel-sel tumbuhan, fungi, dan bakteria. Pada semua sel tumbuhan, dinding itu terbuat dari selulosa. Selulosa adalah komponen utama kayu dan sejumlah produk-produk tumbuhan lain yang bernilai komersial. Pada fungi, dinding selnya terbuat dari kitin, yaitu sejenis karbohidrat kompleks yang kaya akan gula yang mengandung amino. Dinding sel bakteri tersusun atas karbohidrat kompleks dan peptida pendek yang bertautan, tetapi pada galur bakteri yang berbeda-beda, susunan kimiawi dari campuarn polisakarida dan rantai asam amino itu cukup berbeda-beda.

Pada kebanyakan sel hewan, bisa terdapat sebuah lapisan karbohidrat di luar membran plasma, tetapi bukan merupakan sebuah pembungkus terpisah. Lapisan itu disebut glikokaliks dan berasosiasi dengan sangat rapat dengan membran. Glikokaliks itu sendiri umumnya berupa rantai pendek karbohidrat, tetapi terikat secara kovalen dengan lipid atau protein membran dan menghasilkan pelapis tipis serupa bulu pada sel. Glikokaliks mengandung reseptor-reseptor bagi berbagai jenis zat yang mungkin berinteraksi dengan sel. Kategorisasi golongan darah manusia didasarkan pada sifat-sifat antigenikdari glikokaliks sel darah merah. Situs-situs pada banyak sel, yang memberi tanda sebagai “diri” (self) atau “asing” (foreign) pada sistem imun organisme inang juga terdapat di glikokaliks. Dengan demikian dalam menangani kemungkinan penolakan terhadap organ atau jaringan transplantasi, fokus penelitian utama adalah pada glikoprotein yang dibentuk dalam glikokaliks. Secara kolektif, seperangkat utama glikoprotein semacam itu dikenal sebagai antigen histokompatibilitas (major histocompatibility antigen), dan antigen-antigen tersebut disandikan oleh sekelompok gen yang dikenal sebagai kompleks histokompatibilitas mayor (major histocompatibility complex, atau bisa disingkat MHC).

Pada kebanyakan sel terbentuk struktur-struktur khusus yang menambatkan sel-sel satu sama lain dengan ketat. Khusus terkait dengan jaringan epitel, struktur-struktur tersebut antara lain adalah sambungan ketat (tight junction), jika tak tampak ada ruang antar sel dan desmosom. Jika terlihat pada ruang sempit yang sangat berlapis-lapis. Struktur-struktur semacam itu bisa juga berperan dalam transportasi zat-zat dari satu sel ke sel yang lain. Sel hewan yang terlibat dalam penyerapan zat, misalnya sel-sel yang melapisi usus halus, seringkali memiliki filamen-filamen yang menjulur dari membran plasma.filamen-filamen tersebut, yang kaya akan karbohidrat dikenal sebagai mikrovili. Mikrovili meningkatkan permukaan penyerapan pada sel dan juga mungkin mengandung enzim-enzim yang berfungsi dalam pencernaan.

Sebuah tipe pembungkus ekstraseluler lain dibentuk oleh lapisan-lapisan polisakarida yang mengelilingi telur dari banyak spesies vertebrata dan avertebrata. Pembungkus tersebut biasanya ditambahkan pada telus saat melalui saluran reproduktif sebelum dikeluarkan. Pembungkus harus dipenetrasi oleh sperma saat fertilisasi. Enzim-enzim yang berasosiasi dengan akrosom yang ditemukan di kepala kebanyakan sel sperma membantu penetrasi tersebut. Pada banyak protista, membran plasma terbungkus oleh pelikel yang amat elastik, tetapi fungsi struktur tersebut belum diketahui secara jelas. Pada euglena, pelikel tersusun atas jalur protein yang fleksibel.

0 komentar:

Posting Komentar