google3394c6c8fadba720.html Reproduksi ~ KUNCUP BIO
SELAMAT DATANG DI TAUFIK ARDIYANTO'S BLOG

Senin, 10 Oktober 2011

Reproduksi

PENDAHULUAN
Semua makhluk hidup pada suatu saat akan mengalami kematian. Oleh karena itu, guna melestarikan jenisnya makhluk hidup tersebut akan melakukan reproduksi  (perkembangbiakan). Reproduksi ditandai dengan dihasilkannya individu baru yang menambah jumlah individu dalam suatu populasi, dengan demikian makin tinggi kemampuan bereproduksi suatu jenis makhluk hidup maka kemungkinan lestarinya jenis mekhluk hidup tersebut lebih besar. Demikian pula sebaliknya. Namun demikian banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap kelestarian jenis suatu makhluk hidup diantaranya faktorpredator, kompetisi, dan faktor alam lainnya.
Secara umum ada dua macam cara reproduksi suatu makhluk hidup yaitu perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dan perkembangbiakan generatif (seksual)

Perkembangbiakan merupakan suatu proses yang kompleks guna menghasilkan individu baru. Namun demikian proses tersebut selalu didahului dengan pembelahan sel. Ada dua jenis pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis.

MITOSIS
Mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel-sel somatis (sel tubuh) terutama terjadi pada jaringan embrional dengan tujuan untuk memperbanyak sel dalam rangka pertumbuhan  suatu individu. Pada tumbuhan misalnya terjadi pada titik tumbuh di ujung akar, ujung batang, dan kambium. Pada hewan terjadi pada semua jaringan yang sedang tumbuh. Salah satu sifat mitosis adalah dihasilkannya dua sel anak yang sama satu sama lain dan sama dengan sel induknya.

Mitosis dibagi menjadi 4 fase yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Antara satu mitosis dengan mitosis berikutnya diselingi oleh interfase.
a.    Profase, merupakan tahap awal mitosis, yang terjadi adalah:
-    Benang kromatin memendek dan menebal disebut kromosom
-    Kromosom menduplikasi membentuk kromatid
-    Membran inti dan anak inti (nukleolus) hilang
-    Sentriol bergerak ke kutub berlawanan
-    Dari sentriol terbentuk benang-benang gelendong
b.    Metafase
-    Benang gelendong menempel pada sentromer
-    Kromatid bergerak ke bidang pembelahan, tersusun di bidang ekuator
c.    Anafase
-    Sentromer terpisah dan masing-masing kromatid kemudian menjadi kromosom
-    Kromosom menuju ke kutub yang berlawanan
d.    Telofase
-    Kromosom sampai ke kutub dan secara bertahap menjadi kromatin
-    Membran inti terbentuk dan sentriol tampak kembali, gelendong menghilang
-    Sel terbelah menjadi dua anak sel.

MEIOSIS
Meiosis merupakan proses khusus, nukleus membelah dua kali secara cepat dan kontinu. Hasilnya adalah 4 sel anak yang masing-masing memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom induk. Sel hasil pembelahan akan berdeferensiasi menjadi sel kelamin (gamet), yaitu spermatozoa pada laki-laki dan ovum pada wanita. Sel gamet manusia memiliki 23 buah kromosom yang terdiri dari 22 buah kromosom autosom dan satu kromosom kelamin/gonosom (X atau Y).

Pada meiosis I dibagi menjadi 4 tahap yaitu profase I, metafase I, anafase I, dan Telofase I. sama halnya dengan profase mitosis, membran nukleus hilang, benang gelendong terbentuk. Empat kromatid dari sepasang kromosom homolog berpasangan membentuk tetrad, kadang antar lengan kromatid membentuk sinaps dan terjadi pertukaran bagian kromatid (pindah silang= crossing over). Pada metafase I tetrad berjajar ganda di bidang ekuator sel, anafase I masing-masing pasangan homolig terpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Telofase I, terjadi pembelahan sel  (sitokinesis), sama dengan mitosis, dan dua sel anak dihasilkan dengan kandungan 23 pasang kromosom. Interkinesis merupakan perioda pendek antara pembentukan sel anak dengan meiosis II. Tidak ada duplikasi DNA selama interkinesis.

Meiosis II terdiri dari 4 tahapan, yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Pada fase ini dua sel anak yang dihasilkan pada meiosis I mengalami pembelahan sehingga masing-masing menghasilkan 2 sel anak. Jadi jumlah sel yang dihasilkan semuanya ada 4 sel anak, dengan jumlah kromosom setengah jumlah kromosom sel induk, yaitu 23 buah kromosom.

REPRODUKSI TUMBUHAN
A.    Reproduksi Vegetatif (aseksual)
Reproduksi vegetatif adalah perkembangbiakan individu tanpa melalui persatuan sel-sel kelamin jantan dan betina.
1.    Membelah diri, biasanya dilakukan oleh tumbuhan bersel satu, contoh: bakteri Chroococcus chlamydomonas

2.    Pembentukan tunas, individu baru terbentuk dari batang, contoh: Marchantia polymorpha (lumut hati), Cycas rumphii (pakis haji), Bambusa sp. (bambu).
 
3.    Spora, contoh lumut, paku, bakteri.
 
4.    Akar tinggal (rizoma) adalah batang tumbuhan yang tumbuh secara horizontal dan terletak di dalam tanah contoh: jahe, lengkuas, kunir.
 
5.    Umbi batang, sebenarnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada batang. Bila umbi ditanam akan tumbuh tunas dan menjadi tumbuhan baru, contoh: kentang dan ubi.
 
6.    Umbi lapis, tunas akan tumbuh dari bagian batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas yang tumbuh disebut siung. Contoh bawang merah dan bawang putih.
 
7.    Geragih (stolon) adalah batang yang menjalar dai atas permukaan tanah, jika batang tersebut tertimbun tanah maka akan tumbuh tunas contoh: rumput teki, pegagan, arbei.
 
8.    Tunas adventif, biasanya keluar dari akar contoh kersen (Mutingia calabura), sukun (Artocarpus communis), kesemek (Diospyros knaki).


B.    Reproduksi Generatif (seksual)
Reproduksi ini diawali dengan persatuan antar sel gamet jantan dan sel gamet betina
1.    Isogami, yaitu persatuan dua buah gamet yang memiliki bentuk dan struktur yang sama. Contoh: Chlamydomonas, Chladophora, Chlorococcum.
 
2.    Anisogami, yaitu persatuan dua gamet yang berbeda baik struktur, bentuk maupun ukurannya. Gamet yang kecil biasanya merupakan gamet jantan sedangkan yang besar adalah gamet betina. Contoh: Oedogonium, Vaucheria.
 
3.    Konjugasi, adalah perkawinan dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya. Contoh Spirogyra, Zygnema.
 
4.    Biji, merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan tinggi.


REPRODUKSI HEWAN
A.    Reproduksi Vegetatif ( aseksual)
1.    Pembelahan, contoh: Paramecium, Euglena.

2.    Pembentukan tunas, contoh: Hydra dan Porifera
 
3.    Pembentukan gemmule, contoh: porifera air tawar.
 
4.    Regenerasi, contoh: sponge, planaria, colenterata.

B.    Reproduksi Generatif (seksual)
1.    Konjugasi, yaitu perkawinan dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya. Contoh: Paramecium
 
2.    Metagenesis, yaitu cara reproduksi yang saling bergantian antara aseksual dan seksual. Contoh Obelia, ketika polip reproduksi aseksual, meduas reproduksi seksual.
 
3.    Perkawinan, pada hewan tingkat tinggi yang didahului dengan pembentukan sel-sel gamet (gametogenesis). Spermatogenesis untuk pembentukan sel sperma dan oogenesis untuk pembentukan sel telur.


Sumber: Jalmo, Tri & Arwin Achmad. 2002. Biologi Umum. Bandar Lampung: Unila

1 komentar:

Posting Komentar