Hanya Untuk Saling Berbagi Ilmu Pengetahuan Saja. kumpulan tugas dan referensi materi dari berbagai sumber buku dan web...
Pages
▼
Pages
▼
Pages
▼
Minggu, 13 Februari 2011
Endotermi dan Ektotermi
kebanyakan organisme adalah berdarah dingin dan biasanya disebut sebagai organisme poikilotermik. Organisme-organisme itu menunjukkan temperatur tubuh yang berubah, tergantung temperatur lingkungan. Karena berdarah dingin, organisme-organisme itu bergantung pada panas eksternal, terutama matahari, untuk meregulasi temperatur internalnya. Dengan demikian terdapat sebuah istilah lain yang digunakan untuk mendeskripsikan organisme semacam itu, yaitu ektotermik. Walaupun organisme itu mungkin saja berpindah ke lingkungan yang lebih bersahabat, ketergantungan itu tak dapat diubahnya. Karena temperatur memiliki efek yang besar pada aktifitas metabolik [laju aktivitas berlipat dua jika terjadi peningkatan 10°Cpada temperatur lingkungan (ambient)], hewan ektotermik sangat dibatasi oleh kondisi-kondisi habitatnya dalam usahanya mencari makan, mencari pasangan kawin, dan berpindah tempat: temperatur yang rendah menyebabkan perlambatan reaksi, sedangkan temperatur tinggi menyebabkan peningkatan reaksi yang tidak selalu mendatangkan keuntungan.
Sejumlah organisme misalnya burung dan mamalia, berdarah hangat dan biasanya disebut sebagai organisme homeointermik, yaitu memiliki kemampuan untuk meregulasi temperatur internal dan dengan demikian tidak tergantung pada temperatur lingkungannya.
Karena organisme homeointermik menghasilkan temperatur tubuh secara internal untuk menjaga keberlangsungan semua proses metabolik, organisme macam itu dikenal juga sebagai organisme endotermik. Endotermi yang juga terdapat pada sejumlah reptil meski dalam bentuk tak sempurna, melibatkan penggunaan panas metabolik serta isolasi panas oleh modifikasi epidermis (rambut, bulu). Organisme-organisme endotermik mampu menjaga keseragaman aktivitas metabolikdan karenanya, bebas untuk menjelajah berbagai macam lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya. Temperatur yang lebih seragam di laut dan bahkan di air tawar menunjukkan kalau endotermi bukan merupakan suatu kebutuhan adaptif sebelum diinvasinya daratan kering oleh reptilia awal, nenek-nenek moyang dari burung dan mamalia. Sumber panas utama bagi organisme endotermik adalah massa besar otot yang menutupi seluruh tubuhnya. Kontraksi otot dapat menghasikan lebih dari 80 persen total panas yang dihasikan oleh organisme-organisme tersebut. Hewan ektotermik juga dapat mengambil keuntungan dari kontraksi otot berupa produksi panas secara mendadak yang mendahului aktivitas yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar