Pages

Pages

Pages

Kamis, 10 Februari 2011

Makalah Amoeba

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya laporan ini. Laporan yang kami buat ini berisi  informasi mengenai sel amoeba. Laporan ini memberikan pengetahuan yang besar mengenai sel amoeba, terutama untuk mahasiswa biologi. Selain menyajikan materi yang dikehendaki kurikulum, makalah ini menyajikan stuktur dan bentuk sel amoeba secara akurat. Setiap materi dibahas dengan rinci dan disertai berbagai contoh yang memudahkan untuk memahaminya.
Laporan ini dapat mempermudah mahasiswa memahami apa itu sel amoeba. Laporan ini memberikan informasi yang akurat mengenai  sel amoeba.  Makalah ini dapat menambah wawasan pembaca. Untuk menunjang pemahaman pembaca, kami menjabarkan materi sesuai dengan materi yang ada.
Akhir kata, hanya ucapan terimakasih yang dapat kami sampaikan kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kehidupan kita.


I.      PENDAHULUAN

1.1 Latar Belang
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-1703). Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu.
Sel merupakan yunit terkecil dari makhluk hidup. Di dalam sel terdapat protoplasma yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Berdasarkan tipe sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik, yaitu sel yang memiliki memberan inti. Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel, bahwa sel merupakan kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan, kesatuan herditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup. Secara struktural, sel merupakan penyusun makhluk hidup. Bagian dari sel meliputi memberan plasma, nukleus, dan sitoplasma. Memberan plasma tersusun dari lipoprotein, yaitu adanya ikatan antara lemak dan protein. Protein penyusun memberan plasma ada dua, yaitu protein insterinsik dan protein ekstrinsik. Perbedaan kelarutan lemak dan protein mendukung fungsi memberan untuk transportasi dari luar ke dalam sel atau sebaliknya. Transpor melalui memberan dapat berlangsung secara pasif melalui difusi, osmosis, difusi tertentu, serta melalui transpor aktif yang memerlukan energi berupa ATP. Memberan plasmaterdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan, sedangkan dinding sel terdapat hanya pada sel tumbuhan. Nukleoplasma terdapat pada nukleus. Didalam nukleus plasma , terdapat butir-butir kromatin. Pada saat sel membelah, kromatin akan berubah menjadi struktur benang pendek yang disebut kromosom. Kromosom mengandung gen pembawa sifat keturunan. Pada nukleus, juga terdapat nukleus yang berfungsi untuk sintesis ribosom. Nukleus berfungsi untuk mengendalikanaktivitas sel. Sitoplasma mengandung organel-organel sel, seperti retikulum endoplasam, ribosom, badan golgi, lisosom, mitokondria, mikrotubul,mikrofilamen, dan plastida yang terdapat pada sel tumbuhan. Pada organisme bersel tunggal, aktivitas kehidupan organisme ditunjang oleh organel-organel tersebut. Pada organisme multiseluler terdapat spesialisasi dan diferensiasi sel sehingga terbentuk organisasi yang makin kompleks, seperti jaringan, organ, dan sistem organ sampai terbentuk individu.
Meskipun SEL memiliki ukuran sangat kecil, sel tergolong luar biasa. Sel bagai sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar kehidupan terus berlangsung. Ada bagian sel yang berfungsi menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab terhadap perbanyakan sel, dan ada bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar sel. Dengan mempelajari komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan.
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain.

1.2 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah;
1.    Agar mahasiswa lebih memahami tentang materi sel amoeba.
2.    Agar mahasiswa mengetahui tentang struktur dan bagian-bagian dari sel amoeba.
3.    Menambah wawasan pembaca dan  menunjang pemahaman pembaca tentang materi ini.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Banyak jenis amoeba yang hidup mandiri, antara lain Amoeba proteus, namun ada yang hidup parasitis dan menyebabkan penyakit disentri pada manusia dan hewan (anjing dan kucing), yaitu Entamoeba histolityca (Brotowijoyo, 1986 hal: 64).
Ukuran Amoeba berkisar antara 200-300 mikron, bentuknya selalu berubah-ubah. Sitoplasma dibagi menjadi dua bagian, yaitu ektoplasma yang jernih, dan endoplasma yang lebih keruh. Inti sebuah, pipih, bulat. Selalu ada satu vakuola kontraktil dan banyak vakuola makanan (Brotowijoyo, 1986 hal: 64).
Amoeba bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu pseudopodia. Proses penjluran itu nampaknya adalah pencairan sementara bagian luar endoplasma yang kental (plasmagel). Karena pencairan itu terjadi plasmosol. Jika kemudian plasmosol iti dikentalkan kembali, maka penjuluran protoplasma itu tertarik kembali, dan begitu seterusnya (Brotowijoyo, 1986 hal: 64).
Menurut Kastawi dkk (2003 hal: 28) amoeba ada yang dibungkus cangkang atau tanpa selubung cangkang (telanjang). Amoeba telanjang dari genus Amoeba dan Pelomyxa bentuknya asimetris dan bentuk ini selalu berubah. Sebaliknya amoeba bercangkang memperlihatkan simetris bagian luarnya (cangkangnya).
Sitoplasma terbagi dalam ekto dan endoplasma, pseudopodia ada yang tipe lobopodia (pada amoeba telanjang) atau tipe filopodia (pada amoeba bercangkang). Pada lobopodia, penjuluran lebih besar dan mengandung ekto dan endoplasma, sedang pada filopodia lebih kecil dan hanya tersusun dari ektoplasma (Kastawi, dkk. 2003 hal: 28).
Cangkang berasal dari sekresi sitoplasma berupa silica atau khitin, atau materi dari luar yang melekat. Amoeba melekat pada dinding dalam cangkang dengan perantara penjuluran protoplasma. Cangkang selalu memiliki bidang terbuka untuk penjuluran sitoplasma, dan karenanya bentuk cangkang sering mirip helm/topi (Kastawi, dkk.2003 hal: 28).



III. PEMBAHASAN


3.1 Karakteristik Sel Amoeba
Amoeba termasuk dalam kelas Rhizopoda pada filum Protozoa. Secara umum dapt dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon  artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia. Protozoa hidup di air atau tempat  yang basah. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton.
Permukan tubuh Protozoa dibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya  mudah berubah-ubah.
Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.


3.2 Ciri-ciri protozoa sebagai hewan
Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagel, memiliki membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.
Perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan setiap 15 menit.

a.    Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua.       Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amoeba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amoeba akan membentuk kista. Didalam kista amoeba dapt membelah menjadi amoeba-amoeba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amoeba-amoeba baru tadi dapat keluar. Selanjudnya amoeba ini akan tumbuh setelah sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.
            Pembelahan diri pada amoeba.

b.    Pada bakteri terjadi pula pembelaan diri. Dengan proses sama seperti diatas.
            Diagram skematik tahap-tahap reproduksi bakteri.

c.    Dalam keadaan yang tidak memungkinkan bakteri akan membentuk endospora. Endospora ini berdinding lebih tebal sehingga dapat lebih tahan hidup. Dengan direbus atau dipanaskan atau dengan zat kimia, bakteri biasa akan mati tetapi sporanya tidak mati spora tersebut dapat terbawa angin kemana-mana.
Amoeba merupakan salah satu anggota Rhizopoda yang terkenal.  Bentuk Amoeba senantiasa berubah-ubah, hidupnya bebas, terdapat di tanah becek atau di perairan yang banyak mengandung bahan organik tetapi ada juga amoeba yang hidup sebagai parasit yang sering dikenal dengan sebutan Entamoeba
Ciri-Ciri Amoeba
•    Memiliki Kaki Semu (pseudopodia) sebaga alat gerak.
•    Bersel Satu
•    Hidup Bebas, di tanah atau tempat berair yang mengandung zat organiik
•    Berkembang biak dengan membelah diri (pembelahan biner)
 3.3 Struktur tubuh Amoeba
Amoeba memiliki membran sel yang berfungsi
•    Sebagai pelindung inti sel
•    Pengatur pertukaran zat
•    Alat pergerakan
•    Untuk menangkap rangsangan dari luar
Sitoplasma pada Amoeba :
•    Ektoplasma:  sitoplasma bagian luar dan bersifat encer
•    Endoplasma: sitoplasma bagian dalam dan bersifat kental
Amoeba Memiliki Vakuola Makanan berfungsi untukTempat mencerna makanan dan Alat ekresi sisa makanan berbentuk padat.
Amoeba Memiliki Vakuola Kontraktil berfungsi untuk Mengatur kadar air dalam sitoplasma (osmosis) dan sebagai alat ekskresi.
a.Struktur tubuh Amoeba
1.    Ektoplasma, yaitu sitoplasma yang bening dan terdapat di dekat membran sel (sebelah luar).
2.    Endoplasma, yaitu sitoplasma yang bening dan teredapat disebelah dalam dari ektoplasma. Ektoplasma dan endoplasma berperan dalam pergerakan amoeba. Adanya perubahan kadar air pada salah satu sisi tubuh amoeba menyebabkan terjadinya aliran stioplasma terbentuklah pseudopodia. Gerakan amoeba dengan pesudopoda dinamakan gerak amoeboid.
3.    Organel-organel yang terdapat dalm endoplasma yaitu berupa :
•    Inti sel (berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung di dalam sel).
•    Vakuola makanan (untuk mencernakan makanan, makanan yang tidak dicernakan akan dikeluarkan melaui vakuola kontraktil).
•    Vakuola kontraktil (untuk mengatur kadar air didalam sitoplasma atau sebagai osmoregulator – mengatur agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya; dan sebagai alat ekskresi zat sisa berupa zat cair).

b. Pencernaan Amoeba
Makanan amoeba biasanya seperti gangga, Bakteri protozoa lainnya, dan tumbuhan yang sudah mati. Makanannya diambil dengan cara menangkap (fagositosis) melalui gerakan kaki semu lalu dimasukan kedalam vakuola makanan dan dicerna didalamnya.

c. Pernafasan Amoeba
Pertukaran gas terjadi melalui seluruh permukaan tubuh. Oksigen berdifusi dari air melalui membran sel dan masuk kedalam sel. Oksigen digunakan untuk mengoksidasi makanan sehingga dapat menghasilkan energi dan zat karbondioksida (CO2). Selanjutnya CO2 dikeluarkan melalui membran sel.

d. Reproduksi Amoeba
Amoeba bereproduksi secara vegetatif, yaitu dengan cara membelah diri (pembelahan biner/binary fission).
Salah satu jenis Amoeba yang hidup di alam bebas adalah Amoeba proteus. hewan tersebut biasa hidup pda habitat yang basah atau di air tawar. Tubuhnya transparan dengan ukuran panjang 250 mikro (0,25 mm). Jenis Amoeba lainnya yang hidup sebagai parasit. Beberapa jenis Amoeba yang hidup dalam tubuh manusia yaitu Entamoeba coli, Entamoeba dysentriae, Entamoeba gingivalis.

Selain amoeba, yang ememiliki bentuk tubuh dapat berubah-rubah, Rihzopoda juga memeiliki anggota lain yang tubuhnya terbungkus oleh cangkang. jenis Rizhopoda tersebut anatara lain : Aecella, Radiolora, Diffluigia, Heliozoa, Foraminifera.
1.Arcella
Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.
2.Diffugia
Rangka luar diffugia dapat menyebabkan butir-butir pasir halus dan benda-benda laindapat melekat.
3.Foraminifera
Memiliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur (mengandung kalsium karbonat). Semua anggota foraminifera ini hidup di laut. Genus yang paling terkenal dari Foraminifera ini adalah Globigerina, karena lapisan Foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
4.Radiolaria
Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan Collosphaera.
Cara Amoeba Bergerak, Menangkap dan Mencerna Makanan
•    Pada permukaan sel amoeba terbentuk pseudopodia
•    Aliran sitoplasma memunculkan gerak amoebid bertujuan untuk mendekati makanan
•    Sesampai di dekat makanan, pseudopodia mengelilinginya
•    Selanjutnya makananmasuk ke Amoeba melalui permukaan membran plasma
Makanan yang ada di dalamnya dicerna menggunakan vakuola makanan



IV. PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini asalah :
1. Amoeba termasuk dalam kelas Rhizopoda pada filum Protozoa. Secara umum dapt dijelaskan bahwa protozoa yaitu protos artinya pertama dan zoon  artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.
2. Perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan setiap 15 menit.
3. Amoeba memiliki ciri-ciri yaitu, memiliki kaki semu (pseudopodia) sebagai alat gerak, bersel satu, hidup bebas, ditanah atau tempat berair yang mengandung zat organik dan berkembangbiak dengan membelah diri (pembelahan biner).
4. Amoeba Memiliki Vakuola Makanan berfungsi untukTempat mencerna makanan dan Alat ekresi sisa makanan berbentuk padat.Amoeba Memiliki Vakuola Kontraktil berfungsi untuk Mengatur kadar air dalam sitoplasma (osmosis) dan sebagai alat ekskresi.
5. Amoeba memiliki membran sel yang berfungsi sebagai pelindung inti sel, sebagai pengatur pertukaran zat, sebagai alat pergerakan, dan untuk menangkap rangsangan dari luar.


DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Gramedia. Jakarta.
http//:www.education.com
http//:www.blogspotadibah.com
Kimball, J. W. 1992. Biologi Jilid 1 Edisi ke lima. Erlangga. Jakarta.
Lim, Daniel. 1998. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar