Pages

Pages

Pages

Jumat, 14 Januari 2011

Hubungan Siklus Krebs Dan Transpor Elektron


Dalam siklus krebs, oksidasi metabolit-metabolit yang terlibat terjadi dalam tahapan-tahapan yang spesifik. Masing-masing tahapan itu dikatalisis oleh sebuah enzim yaang bekerja dengan dibantu oleh koenzim, biasanya NAD+ atau FAD. Sebenarnya, koenzim itulah yang bekerja sebagai akseptor elektron dan ion hidrogen yang dilepaskan dari subtrat-subtratspesifik, yang merupakan metabolit-metabolit siklus krebs. Kenzim juga merupakan mata rantai penghubung antara siklus krebs dengan rantai transpor elektron. Kerja siklus krebs sebenarnya adalah mengoksidasi sempurna asam-asam piruvat yang terus menerus memasuki siklus itu. Akan tetapi saat karbon-karbon individual dari molekul yang memasuki siklus dioksidasi ke tingkat energi yang lebih rendah, elektron dan hidrogen yang melekat ke koenzim tereduksi (NADH dan FADH2) masih berada pada kondisi berenergi tinggi. Energi tersebut dilepaskan melalui intervensi rantai transpor elektron, yaitu serangkaian pigmen yang bekerja secara estafet membawa elektron dan ion hidrogen ke tingkat-yingkat energi yang lebih rendah. Rantai transpor elektron dimulai dari NADH. Jika rantai tersebut selesai secara sempurna, maka akan dihasilkan tiga molekul ATP. 

Jika rantai baru dimasuki pada tahap-tahap belakangan, seperti pada FADH2, hanya dua molekul ATP yang dihasilkan dari energi yang dilepaskan pada jalur yang menuruni bukit. Karena ATP dihasilkan melalui pengeluaran elektron berulang-ulang dari pigmen-pigmen rantai transpor elektron, proses keseluruhannya disebut sebagai fosforilasi oksidatif. Komponen-komponen rantai transpor elektron tertanam dalam krista dari membran dalam mitokondria, dekat dengan enzim-enzim siklus krebs. Semua itu tersusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan efisiensi maksimum untuk transpor elektron.

2 komentar: