Pages

Pages

Pages

Selasa, 26 Oktober 2010

Sel Pada Mata

Dalam melakukan interaksi dengan dunia luar, manusia dan beberapa jenis hewan telah dianugerahkan lima indra, yaitu indra pembau, pengecap, pendengaran, peraba, dan  indra penglihat. Namun sentuhan atau rabaan saat ini digolongkan ke dalam rasa umum karena ujung sarafnya tersebar di seluruh permukaan tubuh (tidak pada tempat khusus). Jadi, hanya ada 4 rangsang rasa yaitu bau, kecap, cahaya, dan suara. Keempat perasaan tersebut saat ini biasanya digolongkan ke dalam perasa khusus karena terdapat pada organ yang sangat khusus dengan sel-sel sensoris khusus, salah satu contohnya adalah mata yang peka terhadap rangsangan cahaya sehingga berfungsi sebagai alat penglihatan.

Untuk dapat melihat dengan baik, mata dibantu dengan sistem yang canggih yaitu struktur asesoris (yang terdiri dari alis, bulu mata, dan kelenjar air mata) serta sistem saraf mata. Selain itu, mata tersusun oleh 3 lapisan yaitu lapisan terluar merupakan lapisan fibrosa (terdiri dari sclera dan kornea), lapisan tengah (terdiri dari choroid, badan siliaris, dan iris), dan lapisan terdalam yang merupakan lapisan saraf ( terdiri dari retina).

Pada beberapa lapisan mata tersebut, terdapat macam-macam sel yang menyusun dengan fungsi yang berbeda. Selain itu, sel-sel tersebut juga memiliki bentuk yang khas sesuai dengan fungsinya. Dalam makalah ini, akan dijelaskan mengenai macam, bentuk, serta fungsi dari sel-sel yang terdapat pada mata.





Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai sel-sel yang terdapat pada mata, kita perlu terlebih dahulu memahami tentang sistem penglihatan pada mata. Sistem penglihatan meliputi mata, struktur asesoris, dan saraf-saraf mata ( traktus dan jalur pernafasan ). Struktur asesoris antara lain: alis, bulu mata, dan kelenjar air mata, berfungsi membantu melindungi mata dari sinar matahari secara langsung dan partikel-partikel debu.

Selain itu, anatomi mata tersusun oleh tiga lapisan, yaitu lapisan terluar, lapisan tengah, dan lapisan terdalam. Lapisan terluar merupakan lapisan fibrosa ( tunica fibrosa ), terdiri dari sclera dan cornea. Sedangkan lapisan tengah ( tunica vascularis ) terdiri dari choroid, badan siliaris, dan iris. Kemudian lapisan yang terdalam merupakan lapisan saraf ( tunica nervosa ) yang terdiri dari retina.

•    Lapisan Terluar ( tunica fibrosa )
Sclera merupakan lapisan terluar, berwarna putih, menempati 5/6 bagian posterior mata, disusun oleh jaringan ikat padat kolagen dan serabut elastik. Sclera membantu mempertahankan bentuk mata, melindungi struktur internal mata, dan tempat menempelnya otot yang menggerakkan mata.
Sclera bersambung ke arah anterior dengan cornea. Cornea tidak berpembuluh darah, strukturnya transparan sehingga memungkinkan cahaya dapat melaluinya masuk ke dalam mata, juga berperan  dalam membiaskan cahaya yang masuk. Cornea terdiri dari beberapa lapisan jaringan ikat dengan lapisan terluar terdiri dari epitel berlapis banyak pipih, matriks jaringan ikat berisi serabut kolagen, elastik, dan proteoglikan. Sifat transparan cornea disebabkan kandungan air yang rendah dan akibat perubahan matriks proteoglikan. Adanya air proteoglikan mengganggu difusi cahaya, sedangkan ketidakadaan air proteoglikan menurunkan ukuran dan tidak terganggunya cahaya melewati matriks. Sedangkan jika sclera banyak mengandung air, menyebabkan proteoglikan mengembang sehingga sclera tidak tembus cahaya.

•    Lapisan Tengah ( tunica vascularis )
Disebut lapisan pembuluh karena mengandung sebagian besar pembuluh darah bola mata, juga mengandung banyak melanin. Tunica vascularis yang berhubungan dengan bagian sclera disebut choroid ( ketebalannya hanya 0,1 – 0,2 mm ). Bagian depan tunica ini terdiri dari badan siliaris dan iris. Badan clliaris merupakan kelanjutan ke arah anterior choroid dan iris menempel pada garis lateral badan cilliaris. Badan ciliaris terdiri dari cincin ciliaris di bagian luar dan prosesuss ciliaris di bagian dalam. Cincin ciliaris berisi otot-otot ciliaris ( otot instrinsik mata ), tempat menempelnya lensa mata melalui ligamen suspensori. Kontraksi otot siliaris dapat mengubah bentuk lensa. Prosesuss ciliaris merupakan kompleks kapiler dan epitel kubus yang berfungsi menghasilkan aqueous humor yang mengisi bilik  mata.
Iris merupakan bagian yang berwarna pada mata, sehingga disebut juga selaput pelangi. Warna iris berbeda pada setiap orang (tergantung pada ras). Iris merupakan struktur kontraktil, mengandung otot polos yang mengelilingi jendela mata (pupil). Cahaya masuk melalui pupil dan iris mengatur banyaknya cahaya yang masuk dengan mengatur ukuran pupil. Iris mengandung dua kelompok otot, yaitu kelompok otot sirkular disebut sfinkter pupillae dan kelompok radial disebut dilator pupillae. Sfinkter pupillae disusun oleh saraf parasimpatetik dan saraf oculomotoris yang menyebabkan kontraksi iris sehingga menurukan ukuran pupil. Dilator pupillae disusun oleh serabut simpatetik untuk dilatasi pupil (ukuran pupil melebar).

•    Lapisan Terdalam ( tunica nervosa )
Retina merupakan lapisan terdalam mata, yang terdiri dari retina berpigmen (bagian luar, epitel selapis kubus berpigmen) dan retina sensoris (bagian dalam) yang merespons terhadap rangsang cahaya. Retina sensoris inilah yang berisi sel-sel yang akan dijelaskan pada subbab berikutnya. Sedangkan di dekat pusat retina posterior terdapat bintik kuning, berdiameter sekitar 4 mm disebut macula lutea, yang pada bagian pusatnya terdapat lekukan kecil yang disebut fovea sentralis. Fovea merupakan bagian yang paling peka dan merupakan tempat cahaya difokuskan. Daerah medial macula lutea tedapat bintuk putih, disebut discus opticus, tempat sebagian pembuluh darah masuk mata dan tersebar ke seluruh permukaan retina. Juga merupakan tempat bertemunya serabut-serabut saraf sensoris, menembus dua lapisan dan keluar dari mata sebagai saraf dari mata. Bagian tersebut tidak mengandung sel-sel fotoreseptor dan tidak merespon terhadap cahaya sehingga disebut bintik buta (blind spot) mata.



unduh selengkapnya disini

1 komentar: